Ada banyak festival film bergengsi di Indonesia yang datang sebagai wujud apresiasi sekaligus stimulus bagi para insan muda untuk membuahkan film-film lokal yang berdaya saing. Tapi, sebelum saat mengkaji ajang penghargaan festival film bergengsi di Indonesia, tahukah Sobat Parekraf bahwa nyatanya dunia perfilman Indonesia punyai potensi yang amat besar pada kebangkitan ekonomi?
Menyambut Hari Film Nasional yang jatuh pada 30 Maret, tidak cukup lengkap kecuali kami tidak mengkaji pencapaian industri perfilman Indonesia. Faktanya, industri film jadi keliru satu subsektor ekonomi kreatif yang mengalami perkembangan pesat. Menurut information di dalam Outlook Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia 2023/2024, jumlah pemirsa film Indonesia di bioskop melampaui ekspektasi atau meraih rekor tertinggi, yakni lebih kurang 54 juta pemirsa . Jumlah selanjutnya sukses mengungguli capaian pada 2019 yang cuma meraih 52 juta penonton.
Paling baru adalah kesuksesan film Agak Laen, sebagai film pertama di 2024 yang sukses besar dan sukses menembus posisi ke dua box office Indonesia bersama jumlah pemirsa lebih dari 7 juta. Hal ini tentu saja tunjukkan kecuali subsektor film punyai daya tarik yang memadai tinggi dan punyai kesempatan untuk tetap bertumbuh. Demi menolong insan perfilman Indonesia, hadirlah ajang penghargaan festival film bergengsi di Indonesia. Adanya beraneka festival film ini dikehendaki mampu mendorong para pelaku ekonomi kreatif, khususnya subsektor film, di dalam membuahkan beraneka karya-karya https://www.seasidevolleyballclub.com/ paling baik dan berdaya saing.
Lebih lengkapnya, selanjutnya ajang perhargaan festival film bergengsi di Indonesia:
FFI (Piala Citra)
Kalau ikuti perkembangan film Indonesia, pasti sudah tidak asing bersama Festival Film Indonesia (FFI) atau lebih familier bersama nama Piala Citra. Mengutip dari laman resmi festivalfilm.id, kata “Citra” diambil berdasarkan judul sajak yang diciptakan oleh Usmar Ismail pada 20 September 1943 di Malang. Sampai sekarang, Piala Citra tetap jadi keliru satu ajang penghargaan film bergengsi di Indonesia.
Salah satu alasannya karena ajang Festival Film Indonesia atau Piala Citra jadi simbol supremasi tertinggi perfilman di Indonesia. Diharapkan, ajang penghargaan ini mampu menyalakan api stimulus bagi para insan perfilman Indonesia. Sehingga, selalu stimulus menciptakan film-film Indonesia berkualitas terbaik, dan berdaya saing di di dalam maupun luar negeri.
Festival Film Bandung
Ajang penghargaan film Indonesia bergengsi seterusnya Festival Film Bandung (FFB). Sesuai namanya, Festival Film Bandung merupakan ajang penghargaan festival film yang dibentuk oleh Forum Film Bandung. Tujuannya sebagai wujud penghargaan atas karya dan pencapaian insan perfilman nasional.
Festival Film Bandung sudah memadai lama datang meramaikan daftar ajang penghargaan film di Indonesia, tepatnya sejak 1987.Uniknya, Festival Film Bandung tidak segera mengatakan kategori “Terbaik” atau “Terfavorit” seperti ajang penghargaan lain. Sebaliknya, Festival Film Bandung memberikan gelar “Terpuji” di dalam tiap tiap kategori penghargaannya.
Indonesia Movie Actor Award
Selanjutnya Indonesia Movie Actor Award (IMA Award), yakni ajang penghargaan tahunan yang pertama kali diadakan pada 2007. Tidak kalah tenar bersama ajang penghargaan bergengsi lainnya, Indonesia Movie Actor Award jadi wujud apresiasi kepada seluruh pelaku industri film atas karya-karya yang dibuat. Baik itu bagi sang aktor, aktris, maupun film-film terbaiknya.
Ajang penghargaan ini memberikan piala yang disebut bersama “Piala Layar Emas”. Penentuan pemenang dibagi jadi dua kategori, yakni pemenang paling baik yang dipilih oleh juri, dan pemenang terfavorit yang dipilih segera oleh masyarakat Indonesia.
Piala Maya
Ajang penghargaan film Indonesia bergengsi seterusnya adalah Piala Maya. Sedikit tidak serupa bersama ajang penghargaan lainnya, Piala Maya justru dibentuk oleh penggemar film Indonesia melalui account X (Twitter) “@FILM_Indonesia”, dan pertama kali diadakan offline pada 2012 di Jakarta.
Ajang penghargaan Piala Maya punyai empat bidang yang diperlombakan untuk mendapatkan penghargaan, yakni Bidang Film dan Video Klip, Bidang Film dan Penulisan Naskah, Bidang Teknis, dan Bidang Akting.
Festival Film Bulanan
Satu lagi ajang penghargaan film bergengsi di Indonesia yang tidak kalah populer: Festival Film Bulanan. Sekadar informasi, Festival Film Bulanan merupakan ajang penghargaan perfilman nasional, khususnya film indie, yang merupakan bagian dari program Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf).
Selama dua th. pelaksanaannya, Festival Film Bulanan sudah mendapatkan lebih kurang 15.000 submisi film yang berasal dari 1.200 komunitas film di beraneka area Indonesia. Menariknya, enam film paling baik dari Festival Film Bulanan 2023 berkesempatan ditayangkan di dalam Film Market Clermont-Ferrand International Short Film Festival 2024 di Prancis.